Dengan meningkatnya persaingan jualan online sekarang ini, kamu sebagai seller harus bisa membuat para konsumen tertarik dengan produk yang akan kamu tawarkan. Mengetahui Consumer Behaviour atau perilaku berbelanja customer akan mempermudah kamu ketika menawarkan produk di marketplace.
Tentunya, perilaku setiap generasi juga berbeda-beda. Bahkan efektivitas marketing dan preferensi belanja masing-masing pun juga beragam. Jika kamu ingin menyasar target pasar tertentu, maka kamu perlu mengetahui karakter belanja online generasi Milenial dan Gen Z.
Gen Z menurut Bencsik, Csikos, dan Juhez (2016) adalah mereka yang lahir pada rentang 1995 – 2010. Sedangkan generasi Y atau Milenial, lahir pada rentang waktu sebelumnya, yakni kurun 1980 – 1995.
Mereka identik dengan generasi yang tumbuh dan bergelimang dengan teknologi. Sejak lahir, penemuan teknologi awal milenium ketiga seperti komputer, smartphone, hingga perangkat digital lain seolah menunggu mereka.
Lahir dan tumbuh di tengah zaman serba digital, Gen Z dan Milenial memiliki perbedaan yang signifikan dalam urusan berbelanja.
Generasi Milennial atau yang juga dikenal dengan generasi Y mengandalkan browsing produk secara online dan mencari brand baru yang oke, namun juga memberikan solusi bagi mereka.
Oleh karena itu, media sosial dan user-generated content sangat berperan besar saat mereka berbelanja online. Sebagai seller yang cermat, kamu perlu meningkatkan konten yang lebih authentic saat berhadapan dengan generasi ini.
Dilansir dari Hootsuite user generated content merupakan berbagai bentuk konten baik tulisan, video, foto, review, dan lainnya yang dibuat oleh seseorang seperti konsumen, pelanggan, atau bahkan followers.
Predikat star seller untuk penjual seperti di shopee akan sangat berpengaruh bagi mereka dalam menentukan decision making. Mereka juga memerhatikan review/ulasan di produk yang kamu tawarkan.
Tambahan lain, kamu bisa sertakan bukti testimoni produk di halaman utama toko agar Millennial semakin yakin. Ulasan tersebut bisa berasal dari pelanggan ataupun influencer. Pastikan, saat memilih influencer harus mencari yang sesuai. Kedekatan secara pribadi juga memiliki nilai lebih di mata millenial.
Generasi Z menuntut kualitas dan memiliiki pandangan yang berbeda. Secara umum, Gen Z menampilkan perilaku konsumen sebagai berikut:
Kamu akan memiliki peluang terbaik untuk mendapatkan Gen Z sebanyak mungkin sebagai pelangganmu jika mengikuti strategi omnichannel.
Meskipun hal ini berlaku untuk semua generasi, Gen Z termasuk yang paling sering menggunakan banyak saluran berbeda untuk berbelanja (termasuk media sosial), dan mereka merespons dengan baik pengalaman/pesan yang dipersonalisasi.
Banyak orang salah mengira Gen Z sebagai generasi millennial. Meskipun serupa dalam banyak hal, bisnis akan merugi jika gagal mengoptimalkan teknik pemasaran dan promosi mereka untuk Gen Z. Jadi, berikut adalah tiga poin penting yang perlu diingat:
Baca juga: Customer Acquisition: 5 Cara Efektif Menarik Perhatian Customer
Baca juga: 4 Cara Membangun Branding Menarik Agar Mudah Diingat Customer
Dengan mempelajari karakteristik generasi Millennial dan Gen Z, kamu bisa membuat strategi marketing yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Nah, speaking of omnichannel system… kamu nggak perlu khawatir! Karena sekarang ada UPFOS yang bisa membantu kamu!
Sistem omnichannel untuk membantu mengelola semua toko dari website dan berbagai marketplace. UPFOS yang sudah terhubung ke berbagai platform marketplace ternama di Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, BliBli, JD.ID, Bukalapak, TikTok Shop, Akulaku dan webstore Shopify.
UPFOS juga menyediakan fitur manajemen lengkap untuk membantu para pemilik bisnis online untuk mengelola pesanan, toko, produk, stok barang, hinga customer relations hanya dalam satu dasbor.
Jadi, UPFOS bisa jadi solusi kamu yang ingin memulai jadi berbisnis online, one stop solution for you!
Copyright © UPFOS 2022.